Sekarang tuh eranya sudah modern. Apa-apa maunya serba cepat, termasuk urusan berbelanja, baik untuk pemenuhan kebutuhan atau sekedar menuruti keinginan. Padahal ya, katanya daya beli masyarakat lagi turun banget. Tidak heran bila banyak orang yang mulai melirik gaya hidup frugal living. Mau Tahu Apa itu frugal living?
Konon, saking hematnya banyak orang yang mengira kalau gaya hidup ini tuh sama kayak pelit. Masa sih? Apakah kalian juga berpikir begitu?
Biar tidak salah paham sama gaya hidup frugal, mending kalian baca artikel ini hingga akhir ya! Kami akan memberikan informasi mengenai pengertian dan prinsip dasar gaya hidup frugal.
Apa Itu Frugal Living?
Secara sederhana, frugal living adalah gaya hidup yang fokusnya pada pengelolaan keuangan dengan bijak dan pengurangan pengeluaran yang tidak perlu. Apakah itu berarti kita pelit?
Tentu tidak ya. Orang yang menerapkan frugal living tidak berarti hidup serba kekurangan atau menahan diri secara berlebihan. Sebaliknya, mereka memilih untuk berinvestasi pada hal yang benar-benar penting bagi mereka dan mengurangi pengeluaran yang tidak memberi nilai tambah pada hidup.
Misalnya begini, bagi orang-orang yang suka membaca, seperti Pak Bambang Irwanto si Kurcaci Pos, maka membeli buku adalah kebutuhan. Beliau akan mengatur budget untuk pembelian buku pada rentang waktu tertentu sebagai investasi leher ke atas.
Bisa kubilang kalau gaya hidup ini memungkinkan seseorang untuk meraih kebebasan finansial, mengurangi stres terkait keuangan, dan memberikan ketenangan karena mampu hidup sesuai kemampuan tanpa tekanan untuk terus berbelanja hal yang tidak perlu.
Pertanyaan selanjutnya adalah apa saja prinsip dasar frugal living?
Prinsip Dasar Frugal Living
Biar tidak terus mengira gaya hidup frugal sebagai pelit, kalian perlu mengetahui prinsip dasarnya terlebih dahulu. Sehingga, saat ingin menerapkannya atau menuliskannya di Blog Berbagi Cerita dan Ceria, kalian punya gambaran yang jelas tentang gaya hidup frugal.
1. Prioritaskan Kebutuhan, Bukan Keinginan
Frugal living tuh mengajarkan kita untuk lebih teliti membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Bagaimana kita bisa membedakan kedua hal tersebut?
Mudahnya begini, kebutuhan adalah pengeluaran yang penting seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan. Sedangkan keinginan cenderung bersifat konsumtif, seperti belanja pakaian baru atau makan di restoran mewah.
Jelas sekali ya. Gaya hidup frugal tuh beda sama pelit yang cenderung enggan mengeluarkan apapun yang tidak perlu meskipun butuh.
2. Buat Anggaran dan Patuhilah
Saat menerapkan gaya hidup frugal, hal yang menjadi kuncinya adalah membuat anggaran. Dari anggaran ini, kita akan mengetahui apa saja kebutuhan kita dan sekedar keinginan yang bisa tertunda.
Catat semua pemasukan dan pengeluaran rutin bulanan, seperti asuransi hingga nominal terkecil untuk parkir! Lalu buat batasan pengeluaran untuk setiap kategori!
Dengan anggaran yang jelas, kita akan lebih mudah mengontrol keuangan dan menghindari pengeluaran impulsif. Masih menganggap gaya hidup frugal sebagai pelit? Yuk lanjut bacanya!
3. Bijak dalam Berbelanja
Ini nih yang mungkin bikin salah paham. Gaya hidup frugal tuh bukan berarti tidak belanja sama sekali ya. Tapi lebih ke bersikap bijak saat membelanjakan uangnya.
Kita tuh memilih untuk membeli barang yang benar-benar kita perlukan. Bukan sekedar karena terlihat lucu saat terpajang di etalase toko.
Biasanya nih, kita pakai strategi seperti menunggu beberapa hari sebelum membeli barang yang kita inginkan. Kalau tidak, ya mencari barang berkualitas lain dengan harga yang lebih terjangkau.
4. Kurangi Utang dan Tingkatkan Tabungan
Tidak bisa kita pungkiri kalau keberadaan paylater memang sangat memudahkan kita dalam hal berbelanja. Beberapa website bisnis pun menyebutkan bahwa penggunaan paylater mencapai lebih dari 6 triliun.
Gila sih. Tapi, Gaes. Betapa pun mudahnya bertransaksi menggunakan paylater tetap saja menjadi utang yang harus kita bayar.
Buat kita yang menjalani frugal living pasti akan berusaha untuk menghindari utang konsumtif dan lebih fokus pada menabung atau investasi. Mengurangi utang jelas akan memberikan rasa bebas secara finansial, sementara menabung bisa memberikan keamanan untuk masa depan.
5. Manfaatkan Barang yang Sudah Ada
Karena kita cenderung menghindari utang, saat menerapkan gaya hidup frugal, kita bakal lebih milih buat memanfaatkan barang yang sudah kita miliki daripada membeli barang baru. Apalagi kalau emang duitnya belum cukup.
Misalnya nih, daripada membeli baju baru, kita bisa mengatur ulang pakaian yang sudah ada atau memperbaiki pakaian yang rusak. Begitu pula halnya dengan barang lainnya.
Penutup
Apa itu frugal living? Gaya hidup yang bukan berarti hidup serba kekurangan, tapi kita memilih untuk mengatur pengeluaran dengan bijak untuk memenuhi kebutuhan bukannya mengikuti keinginan dan cenderung konsumtif.
Dengan frugal living, kita akan menemukan keseimbangan dalam pengelolaan keuangan, merasa lebih tenang, dan tetap hidup nyaman sesuai dengan nilai yang kita pegang. Kalaupun memutuskan untuk memulai bisnis, kita tidak terbebani sama utang konsumtif. Mulailah tips frugal living sekarang dan rasakan manfaatnya dalam setiap aspek kehidupan! Bila ada yang perlu kita diskusikan, silahkan tinggalkan di kolom komentar ya! Biar kita bisa sama-sama belajar.
Masih banyak orang yang belum paham konsep frugal living. Makanya mereka mengira pelit. Saya juga ngalamin sendiri. Mau frugal living, eh muncul stigma pelit hahaha… Padahal kan frugal living sangat bagus untuk menjaga kondisi finansial di masa depan.
Frugal living sayangnya disalah-artikan jadi pelit. Padahal orang yg prinsipnya frugal living emang hari2 benar dalam mengeluarkan uang dan berusaha mengelola dengan baik, agar bisa nabung dan investasi.
Frugal living memang solusi yang cerdas untuk mencapai kebebasan finansial. Saya sudah menerapkan gaya hidup frugal selama beberapa bulan dan hasilnya cukup mengejutkan! Pengeluaran saya jadi lebih terkontrol dan saya bisa menabung lebih banyak. Setuju banget kalau frugal living bikin hidup lebih tenang.
Daku pernah ikut acara keuangan, disampaikan kalo mau menerapkan gaya frugal living, pastikan kondisi keuangan memang sudah oke. Jangan karena ikut² tren/viral, tapi gak melihat kondisi keuangan sendiri
Justru bagus kalau kita menerapkan frugal living dalam hidup. Kita jadi bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Menahan untuk tidak membeli yang sifatnya hanya “lapar mata” aja, huhu ini kan susah banget ya rasanya pengen beli aja apalagi kalau ada diskon dan gratis ongkir, padahal nggak butuh-butuh amat sama barangnya.
Konsep frugal living ini sama seperti manajemen keuangan ya, jadi kita kudu pinter mengelola pengeluaran dengan lebih bijak agar tidak cenderung konsumtif.
Meski terkesan mirip, pelit dan irit kyk sama tapi ya beda. Emg sih frugal living tuh kesannya kyk mau hidup sengsara ya. Tapi ya frugal living emg hidup sesuai kebutuhan. Kalo ngomong memenuhi keinginan, ya hidup kita bakal ga bs tenang.
Intinya, hiduplah sesuai pendapatanmu. Ga usah neko2 memenuhi keinginan yang sebenarnya bkn kebutuhanmu.
Banyak yang masih salah kaprah tentang frugal living dan mengartikannya dengan gaya hidup pelit. padahal tidak seperti itu, ya, konsepnya. Intinya dalam frugal living itu pengeluaran anggaran keuangan kita lebih prioritas karena kebutuhan, bukan keinginan semata
Seringkalii tergoda belanja, terutama saat ada tanggal kembar. Biasanya promonya lumayan tuuh.. Jadi lupa kalau sebenernya, bisa banget memaksimalkan barang yang sudah dimiliki.
Frugal living menuntun kita semua untuk menjadi lebih sehat dalam hidup berkehidupan.
Bagiku, gaya hidup frugal living ini sangat menarik. Fokus pada kebutuhan dan tujuan, bukan pada keinginan dan FOMO. Btw, kalau semakin banyak yang menerapkan hal ini, sepertinya gunungan sampah di Indonesia bisa berkurang deh.