Kalau nonton drama medisnya Korea Selatan, seperti The Trauma Code: Heroes on Call yang baru saja kutuntaskan. Kita akan melihat betapa rumah sakit tak ubahnya sebagai perusahaan.
Ada keharusan untuk menciptakan laba. Kalau tidak, maka departemen yang menimbulkan kerugian akan mengalami kesulitan. Bahkan mungkin terpaksa hilang. Tidak perduli seberapa pentingnya departemen tersebut bagi masyarakat.
Contohnya, di drama Korea berjudul Dr. Romantic. Kim Sabu harus berupaya keras untuk mempertahankan unit gawat darurat agar tidak ditutup oleh berbagai pihak karena selalu defisit.
Baru-baru ini The Trauma Code, Heroes on Call. dr. Baek Kang-hyuk (Ju Ji-hoon) juga harus tantrum hingga kehilangan pasien dulu untuk bisa mendapatkan akses cepat saat menolong pasiennya.
Kedua cerita penutupan departemen, baik unit gawat darurat dan trauma center itu punya sebab yang sama. Defisit anggaran.
Maksudku, benarkah bisnis lebih penting daripada keselamatan pasien? Bukankah mereka yang duduk di bagian manajemen dulunya adalah seorang dokter?
Ah sudahlah. Kalau kalian belum nonton drama medisnya Ju Ji-hoon, cobain langganan Netflix deh! Dan tonton The Trauma Code: Heroes on Call!
Asli sih. Kalian tidak akan merasa rugi sudah mengeluarkan duit buat langganan. Tontonannya memang seasyik dan semenyegarkan itu lho.
The Trauma Code, Heroes on Call

Drama ini berpusat pada Ju Ji-hoon sebagai dokter Baek Kang-hyuk, Choo Young-woo sebagai dokter Yang Jae-won dan Ha Young sebagai suster Jang Mi.
Merupakan adaptasi dari “Joongjeunguesangcenter: Golden Hour” by Hansanyiga (published from March 21, 2019 to February 19, 2022 via Naver). Drama ini diarahkan oleh sutradara Lee Do-Yoon.
Kalau kalian butuh hiburan di akhir pekan, maka kusarankan kalian untuk nonton Drama Netflix terbaru berjudul The Trauma Code, Heroes on Call.
Yakin deh! Kalian akan merasa ikut serta dalam ketegangan dokter Baek saat menolong setiap pasiennya sekaligus terhibur saat dia harus melawan orang-orang yang tidak suka dan menganggapnya sebagai pusat kerugian.
Review The Trauma Code, Heroes on Call
Kalau aku lihat dari antusiasme penonton yang sudah nonton, aku sependapat dengan salah satunya. Drama sebagus ini harus berantem sama 8 episode?
Alurnya intens banget. Seirama sama latar drama ini yaitu pusat trauma di mana setiap detiknya sangat berarti untuk keselamatan pasien. Ibaratnya, terlambat sedikit saja, maka pasien akan lewat.
Berasa kurang sih menurutku. Kayak, aku belum puas gitu lho sama ceritanya dr. Baek. Tantrumnya dia bersama dr. anus dan suster gangsternya. Belum lagi, dokter anastesi yang masih belajar tapi sudah harus bergelut di ruang operasi.
Pokoknya, greget banget sih chemistry yang dibangun oleh tim pilihan dr. Baek Kang-hyuk tuh. Tidak heran kalau drama The Trauma Code, Heroes on Call ini mendapat rating 8,5/10 di IMDb dan 9,5/10 di MyDramaList.
Dari kacamataku yang hanya seorang penikmat drama, setidaknya aku mendapatkan beberapa point sebagai berikut:
Drama Medis yang Menyegarkan

Tidak ada nuansa romantis di drama ini. Tapi, kalian pasti sudah tidak asing sama hubungan bromance ‘kan?
Iya, kayak hubungan dokter Cha Young-min dan dokter Go Seung-tak di drama Ghost Doctor itu lho.
Meski tidak ada nuansa romantis, aku salut karena tidak ada satupun moment yang membosankan. Dinamika antara para dokter yang terjadi membuat semuanya tetap menarik.
Semuanya tentang pengobatan. Bagaimana pertolongan pada korban kecelakaan, jatuh dari gunung, kebakaran bahkan tembakan.
Penulisan, riset dan eksekusinya benar-benar the best banget menurutku. Tidak ada satu adeganpun yang kuskip atau kucepetin. Ini tuh sama kayak aku nonton drama The First Responders, baik session 1 dan session 2.
Golden Time

Menonton drama ini membuatku menyadari satu hal. Saat menolong seseorang dari kecelakaan, ada yang namanya golden time.
Waktu yang benar-benar penting untuk mengobatinya dan memberikan peluang besar untuk sembuh. Di mana kalau dokter melewati golden time itu, maka ada kemungkinan kondisi pasien semakin parah atau malah tidak tertolong.
Di satu adegan, suster gangster harus mendonorkan darahnya secara langsung untuk pasien. Bukan karena pasien punya golongan darah langka. Tapi, karena memang tidak ada stok darah yang tersedia.
Beratnya Sebuah Pilihan bagi Dokter
Bagi seorang dokter, keselamatan pasien adalah hal yang utama. Tidak perduli bagaimana pun kondisinya. Makanya, mereka adalah garda terdepan.
Begitu juga prinsip dokter Baek Kang-hyuk. Tidak perduli dia terluka, menyelamatkan pasien adalah keharusan.
Beruntung, dokter Baek Kang-hyuk bukan pemilik golongan darah langka, seperti Kak Manda Alienda. Jadi, tidak ada drama kekurangan darah saat penyelamatannya.
Tapi, aku jadi memahami satu hal yang tidak kalah penting yaitu dokter akan selalu dengan berhadapan satu pilihan yang berat. Antara menyelamatkan pasien dengan hal lain, entah itu keselamatan diri sendiri atau bisnis.
Antara Bisnis dan Pasien, The Trauma Code, Heroes on Call
Drama The Trauma Code: Heroes on Call ini menanamkan pesan yang kuat yaitu kedokteran bukan tentang uang, tapi tentang menyelamatkan nyawa. Kita akan melihatnya di drama ini dengan tegas mulai dari awal hingga akhir episodenya.
Sebenarnya, aku masih ingin tahu lebih banyak tentang tato yang di lengan dokter Baek Kang-hyuk. Maksudku, lebih detail tentang hubungan dia dengan organisasi Black Wings.
Mungkin dia memang menyelamatkan banyak tentara organisasi tersebut sehingga komandan mereka merasa punya hutang. Tapi, mengapa dia sampai berakhir di organisasi tersebut dan membuat tato yang menjadi sebuah identitas?
Aku dan banyak penonton lainnya berharap ada session 2 dari drama Ju Ji-hoon kali ini. Hehehe….