Cara Kerja Dropship: Bagaimana Alur Kerja Bisnis Dropship

cara kerja dropship
Home » Blog » Bisnis » Cara Kerja Dropship: Bagaimana Alur Kerja Bisnis Dropship

Aku ingat saat memutuskan untuk memulai bisnis online. Waktu itu, aku masih kerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit. Rasanya mustahil bila melakukan semuanya sendiri.

Oleh karena itu, aku memutuskan untuk memulai bisnis sebagai dropshipper. Cara kerja dropship terbilang mudah. Aku tidak harus membuat atau mengirim produk sendiri.

Meski aku melakukannya sambil tetap menjadi karyawan di sebuah perusahaan pasti tidak akan ada masalah. Asal aku bisa atur waktu dan tidak asal menggunakan waktu kerja untuk promosi bisnis.

Buat Teman-teman yang mau tahu soal cara kerja sistem dropship, kalian harus baca artikel ini sampai kelar ya!

Struktur Dasar Sistem Dropship

Menggeluti bisnis dengan sistem dropship adalah hal mudah. Struktur dasarnya tidak rumit.

Kita hanya perlu memahami bahwa ada beberapa pihak yang terlibat dalam bisnis, di antaranya:

  • Dropshipper adalah pihak yang menjual produk pada konsumen tanpa perlu menyediakan stok produk.
  • Supplier adalah pihak yang membuat dan mengirimkan produk pada konsumen dengan menggunakan nama dropshipper.
  • Konsumen atau pelanggan adalah pihak yang membeli produk dari dropshipper.

Dengan kata lain, kita tidak harus berhubungan dengan pemilik bahan baku, pabrik dan lain sebagainya. Tidak harus menyewa tempat untuk lokasi kerja khusus.

Sehingga, tanpa ada struktur organisasi khusus pun, kita tetap bisa memulai untuk menjadi seorang dropshipper.

Cara Kerja Dropship

Dropship adalah bisnis online yang bisa kita lakukan tanpa harus menyediakan stok produk terlebih dahulu. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana bisa memulai bisnis tanpa ada stok produk?

Biar tidak bingung, Teman-teman harus tahu dulu bagaimana sistem atau alur kerja dropship! Kita akan membahasnya dalam lima tahapan, di antaranya:

1. Penawaran Produk

Katanya dropshipper tidak punya stok produk, lalu produk apa yang akan kita promosikan?

Awal aku memulai jadi dropshipper adalah saat aku membeli dress dari supplier baju muslim yang ada di Bandung. Karena merasa cocok dengan dress tersebut, maka aku memutuskan untuk mendaftar sebagai dropshipper.

Setelah itu, aku mempromosikan semua produk yang ada di katalog mereka. Dengan begitu, aku tidak harus membuat dress dulu untuk kujual.

Tugas kita hanya menetapkan harga jual produk. Kita mungkin butuh beberapa pertimbangan saat menetapkan harga jual pada konsumen, seperti:

  • Apakah supplier memberikan komisi potongan harga pada dropshipper?
  • Kalau tidak, apakah harga dari supplier bisa kita markup dan setelahnya masih bisa bersaing di pasaran?
  • Biaya marketing yang mungkin kita keluarkan.
  • Biaya operasional lain yang mungkin terlibat, seperti ongkos kirim dan lain-lain.

Pastikan saja, kita bisa mendapatkan keuntungan yang layak dengan menjadi dropshipper.

2. Proses Pemesanan dari Konsumen

Saat awal mula promosi, memang ada banyak hal yang perlu kita lakukan untuk menarik perhatian pelanggan. Menurut pengalaman, aku malah tidak langsung mendapat pelanggan lho waktu itu.

Namun, pihak supplier memberikan banyak sekali pemahaman tentang bagaimana melakukan digital marketing yang baik. Sehingga, aku pun berhasil mendapat banyak pesanan dari konsumen.

Pada tahap ini, aku akan mendapat notifikasi pemesanan produk dari konsumen. Menunggu mereka untuk menyelesaikan pemesanan dan melakukan pembayaran.

3. Pengiriman Pesanan ke Supplier

Begitu kita menerima notifikasi mengenai detail pembayaran dari konsumen, selanjutnya kita akan berurusan dengan supplier.

Tugas dropshipper adalah melanjutkan pesanan pada supplier. Apa detail pesanan konsumen? Berapa jumlahnya? Kemana harus mengirimkan produknya. Semua informasi ini kita berikan pada pihak supplier.

Lalu, dropshipper akan membayar harga produk sesuai ketentuan dari supplier.

4. Pengemasan dan Pengiriman Produk oleh Supplier

Setelah supplier menerima pembayaran dari dropshipper, maka waktunya supplier mengemas produk sesuai standar pengemasan yang berlaku.

Lalu supplier mengirimkan produk langsung ke pelanggan. Mereka menggunakan jasa ekspedisi dengan menggunakan nama dropshipper sebagai pengirimnya.

Dalam hal ini, kita sebagai dropshipper hanya akan mendapatkan nomor resi pengiriman produk untuk kita berikan pada pelanggan.

5. Layanan Purna Jual

Setelah memastikan supplier sudah mengirimkan produknya pada konsumen, tugas dropshipper belum selesai.

Kita masih harus mengirimkan nomor resi pengiriman produk dan memastikan mereka menerima produknya.

Selain itu, dropshipper menangani pertanyaan, keluhan, pengembalian atau penukaran barang dari pelanggan bila memang ada.

Jika ada masalah dengan produk, maka pelanggan akan menghubungi dropshipper. Kita akan membantu untuk mengatur pengembalian produk kepada supplier.

Kesimpulan

interaksi dropshipper

Dropship adalah bisnis online yang bisa kita mulai tanpa adanya stok barang. Pihak yang melakukannya adalah dropshipper.

Hal utama yang perlu diperhatikan oleh dropshipper adalah interaksi atau komunikasi, seperti:

  • Interaksi dengan supplier yang berkaitan dengan penetapan harga, waktu pengiriman produk dan kebijakan purna jual. Selain itu, bagaimana kita harus memantau stok produk yang ingin kita promosikan.
  • Interaksi dengan konsumen berkaitan dengan pemesanan produk dan layanan purna jual lainnya.

Sehingga, meski cara kerja dropship itu mudah untuk pebisnis pemula, kita tetap tidak bisa mengelolanya sesuka hati. Apalagi bila ingin sukses sebagai dropshipper.

Jadi, apakah Teman-teman ingin mulai bisnis sebagai dropshipper? Coba deh kalian cari tahu dulu gimana cara menjadi dropshipper melalui artikel kami selanjutnya!

9 pemikiran pada “Cara Kerja Dropship: Bagaimana Alur Kerja Bisnis Dropship”

  1. Menarik juga ya menjadi dropshiper karena tidak harus punya stok barang, jadi dengan modal minim oun bisa langsung go..

    Balas
  2. saya pernah nih jadi dropshipper dan emang menyenangkan banget ya?

    Kita bisa fokus di marketing, gak ribet dengan produk

    walau pernah juga kena complaint karena barang yang dikirim beda dengan yang dipajang

    Balas
  3. dulu aku pernah sih coba sistem dropship ini cuma memang gak aku tekunin sih, kalo skrg bisa jadi alternatif penghasilan sih nih, buat ibu rumah tangga terutama

    Balas
  4. Pernah memakai pilihan dropship saat belanja di e-commerce. Saat itu sebagai hadiah. Jadi enak, penerina taunya dari kita yg kirim. Padahal kira cuma check out dan bayar aja ga ikut packing hehe.

    Balas
  5. Yang poin nomor satu baru daku engeh, ternyata seperti itu bisa ditarik keuntungannya dari dropship ya. Maka wajar aja jadi peluang bisnis yang bagus juga ya.

    Balas
  6. Wah seru juga mengulik dunia perdropshipan…makasih sharingnya Kak, lumayan buat belajar siapa tau suatu saat tertarik menggeluti juga

    Balas
  7. Yang paling enak dari dropshipper memang gak perlu modal besar yaa.. apalagi stok barang. Jadi buat memulai bisnis, ini adalah bisnis yang paling minim resiko. Tapi bukan berarti gak ada resiko juga kan yaa… Kalau ada complain, kudu gercep juga melayani dan di sinilah letak ketelitian saat menentukan supplier mana yang amanah dan tidak.

    Balas

Tinggalkan komentar