Bagi pebisnis online, istilah dropship dan reseller bukan lagi hal yang asing. Keduanya adalah dua model bisnis yang sering kita gunakan dalam penjualan produk, khususnya di e-commerce.
Meskipun keduanya sama-sama melibatkan penjualan barang dari pihak ketiga, tapi tetap ada hal berbeda antara kedua model bisnis tersebut yang harus kita pahami.
Apakah Teman-teman mau tahu tentang perbedaan dropship dan reseller? Pastikan kalian membaca artikel ini sampai akhir ya!
Apa saja Perbedaan Dropship dan Reseller?
Dropship dan reseller adalah contoh bisnis online yang bisa kita bangun tanpa perlu membuat produk sendiri.
Secara singkat cara kerja dropship adalah mempromosikan produk milik supplier dengan informasi dari mereka. Bila ada pelanggan yang memesan, maka pesanan akan kita teruskan ke supplier. Lalu, mereka yang mengirimkan produk ke pelanggan dengan menggunakan nama kita sebagai pengirimnya.
Sedangkan, cara kerja reseller adalah kita mendaftar dan membeli produk dari supplier untuk stok. Kita promosikan produk tersebut. Saat ada pelanggan yang memesan, kita akan mengemas dan mengirimkan produk ke pelanggan.
Mungkin keduanya terlihat sama dalam beberapa hal. Namun, pada kenyataannya, dropship dan reseller memiliki beberapa perbedaan yang mendasar, antara lain:
1. Stok Barang
Kita bisa usaha dropship apa saja. Cuma, penting sekali memilih supplier atau produsen yang memiliki track record yang bagus. Mengapa?
Saat berbisnis dengan sistem dropship, kita tidak perlu menyimpan stok barang. Kita hanya perlu memasarkan produk dari supplier atau produsen berdasarkan detail produk yang mereka berikan.
Oleh karena itu, memilih supplier atau produsen yang tepat akan meminimalkan adanya komplain terkait kualitas produk dari pelanggan.
Sementara, ketika kita memilih untuk berbisnis dengan sistem reseller, maka kita harus membeli dan menyimpan stok barang terlebih dahulu sebelum menjualnya.
Kita bisa membeli produk dari supplier atau produsen dalam jumlah besar maupun jumlah minimal yang mereka tetapkan.
2. Pengiriman Produk
Saat ada pesanan dari pelanggan, dropshipper mengirimkan detail pesanan ke supplier dropship. Kemudian pihak supplier yang akan mengirimkan produknya langsung ke pelanggan.
Katakanlah, kita sebagai dropshipper tidak pernah melihat atau menangani pengiriman barang tersebut.
Sedangkan, reseller bertanggung jawab penuh atas pengemasan dan pengiriman produk kepada pelanggan. Karena mereka mempromosikan produk yang ada di stok.
3. Modal Awal
Bisnis dropship membutuhkan modal yang relatif kecil. Kita tidak perlu membeli produk sebagai stok. Jadi, kita juga tidak butuh tempat untuk penyimpanan.
Modal yang kita butuhkan adalah gadget dan kuota. Tidak lupa pula kemampuan untuk pemasaran secara digital.
Hal ini tentu berbeda dengan bisnis reseller. Kita perlu membeli produk kepada produsen terlebih dahulu untuk stok.
Biasanya, pihak produsen atau supplier menerapkan batasan minimal pembelian agar bisa terdaftar sebagai reseller.
Jadi, bila kita pertimbangkan soal modal, reseller membutuhkan modal agak lebih banyak daripada dropship. Belum lagi, bila kita punya stok produk yang banyak. Maka, kita butuh sewa tempat sebagai gudang.
4. Risiko Bisnis
Perbedaan dropship dan reseller selanjutnya adalah terkait risiko bisnis. Kita tentu sudah memahami bahwa segala bentuk bisnis akan memiliki risikonya masing-masing.
Dalam bisnis dropship misalnya, kita akan berhadapan dengan risiko bisnis yang rendah. Tidak ada investasi awal untuk persediaan barang. Sehingga, kita tidak perlu mengkhawatirkan adanya dead stock atau produk yang slow moving.
Apa itu deadstock dan slow moving? Deadstock adalah persediaan produk yang ada di gudang dan tidak bisa kita jual lagi.
Sementara slow moving adalah barang yang kurang diminati pelanggan dan lakunya lambat. Sehingga, perputaran modalnya jadi terhambat.
Sedangkan, reseller memiliki risiko yang lebih tinggi karena ada investasi awal dalam bentuk persediaan barang yang mungkin tidak terjual. Namun, margin keuntungan bisa lebih besar.
5. Kontrol
Dropshipper memiliki kontrol terbatas atas kualitas produk, pengemasan, dan waktu pengiriman. Hal ini karena semuanya diatur oleh supplier.
Bagaimana kualitas produk yang sampai ke pelanggan? Seperti apa mereka mengemas produknya? Hingga, kapan pengiriman produknya?
Kita tidak tahu dengan pasti tentang semua informasi tersebut dan hanya mengandalkan informasi dari supplier.
Saat ada komplain, maka kita juga perlu menyampaikannya ke supplier untuk tahu penyebab dan bagaimana solusinya.
Sedangkan, reseller memiliki kontrol penuh atas kualitas produk, pengemasan, dan waktu pengiriman. Hal ini memungkinkan mereka memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Mana yang Lebih Cuan? Dropship atau Reseller?
Jadi, perbedaan dropship dan reseller bisa kita lihat dari segi stok barang, pengiriman produk, modal awal, risiko bisnis sampai kontrol.
Saat kita bingung menentukan akan memulai bisnis online yang mana? Maka, baiknya kita pertimbangan semua perbedaan tersebut. Lalu, sesuaikan dengan preferensi bisnis kita.
Dalam artian, dropship lebih cocok untuk kita yang ingin memulai bisnis online dengan modal kecil dan risiko rendah. Sedangkan, reseller membutuhkan modal lebih besar dan kontrol yang lebih tinggi.
Soal keuntungan, kalian bisa putuskan sendiri mana yang lebih mengundang cuan antara dropship dan reseller!
Teman-teman mau tahu tentang informasi apa lagi nih? Coba cek informasi mengenai cara kerja dropship di artikel website Mau Tahu Apa selanjutnya ya!
Keduanya mempunyai plus dan minus masing2 ya..tinggal kita yg memilih sesuai kemampuan/kebutuhan kita. Terima kasih sharing infonya ya.. insyaallah berguna bagi yg akan memulai usaha onlinenya..
Menarik banget nih jadi tahu perbedaan reseller dan dropship. Dulu saya kira sama tentang reseller dan dropship. Ternyata beda dan masing2 ada resikonya sendiri
Banyak orang yang mengira kalau dropship dan reseller itu sama. Kalau saya pernah jadi reseller produk kecantikan, Mbak. Setuju banget sih kalau kita mau dropship atau reseller tuh harus disesuaikan dulu dengan kondisi kita.
Pernah punya pengalaman dropshipper dan reseller, kalau menurur saya lebih enak dropship karena resikonya lebih kecil dibanding reseller.
Iya, dropship dan reseller ini metode bisnis yang mudah dan murah bagi orang yang tidak punya modal banyak untuk memulai bisnis ya tinggal promosi yang banyak biar banyak pembeli