Rincian Modal Bisnis Dropship untuk Pemula

Apa Bisnis Dropship Butuh Modal
Home » Blog » Bisnis » Rincian Modal Bisnis Dropship untuk Pemula

Bagi seorang pemula yang baru akan terjun ke dunia bisnis, tentu akan memilih yang tidak perlu mengeluarkan banyak modal. Salah satunya menjadi dropshipper. Rincian modal bisnis dropship tidaklah banyak.

Teman-teman yang belum tahu definisi dropship, biar kami ingatkan dulu! Kalian juga bisa membaca artikel kami mengenai peluang bisnis tanpa stok barang.

Dropship adalah model bisnis yang tidak perlu stok barang, karena supplier yang akan menangani pengiriman produk secara langsung ke konsumen.

Sementara itu, kita bisa menyebut pelaku bisnis tanpa stok produk sebagai dropshipper. Lantas, benarkah dropshipper tidak membutuhkan modal sedikitpun?

Teman-teman bisa mencari tahu semua informasi mengenai detail rincian biaya memulai usaha dropship melalui artikel ini! Pastikan kalian membacanya hingga akhir ya!

Apakah Dropshipper Butuh Menyiapkan Banyak Modal?

Kalau kita melihat dari sisi bisnis tanpa stok. Mungkin tidak salah bila mengatakan bahwa seorang dropshipper tidak perlu menyiapkan modal. Toh, kita tidak harus memproduksi barang sendiri.

Tapi apa memang begitu?

Pada kenyataannya, bisnis tidak hanya berpusat pada keberadaan produk saja. Ada aktivitas lain yang kadang kala membutuhkan biaya, misalnya buat toko online, promosi dan biaya operasional lainnya.

Sehingga, seorang dropshipper juga perlu menyiapkan modal lho. Meski, tidak banyak sebanyak saat menggeluti bisnis lainnya.

Lalu, apa saja rincian modal bisnis dropship yang perlu kita siapkan untuk menjadi dropshipper?

Rincian Modal Bisnis Dropship

Rincian Modal Bisnis Dropship

Meskipun tidak punya produk sendiri, keberhasilan seorang dropshipper adalah saat bisa menjual semakin banyak produk. Oleh karena itu, kita membutuhkan tempat untuk pusat bisnis. Semacam toko online.

Sehingga, secara rinci ada tiga bagian bisnis yang membutuhkan modal bagi seorang dropshipper, yaitu:

1. Buat Toko Online

Bila kita berbicara bisnis dropship yang baru mulai, mungkin kita bisa melakukannya tanpa toko online yang profesional. Jadikan saja akun sosial media atau e-commerce yang kita miliki sebagai toko online!

Dengan begitu, kita tidak membutuhkan modal untuk membuat toko. Makanya, banyak yang sering bilang kalau menjadi dropshipper tidak butuh modal.

Namun, berbeda cerita saat kita ingin mengelola bisnis dropship dengan profesional. Kita perlu membuat website official yang mudah terjangkau. Sehingga, modal awal yang perlu kita siapkan, antara lain:

  • Sewa domain: biayanya variatif tergantung ekstensi yang ingin kita ambil. Umumnya sih ekstensi .com dengan biaya mulai dari 145.000/tahun.
  • Sewa hosting dan WooCommerce: Kadang sewa hosting bisa dapat bonus domain cantik. Rerata biayanya mulai dari 30.000/bulan.
  • Template dan desain mulai dari 200.000 untuk sekali bayar.

Belum lagi biaya pengembangan dan maintenance setiap bulannya yang perlu kita siapkan.

2. Promosi

Saat memilih untuk memulai bisnis dropship tanpa biaya maka kita bisa promosi produk melalui akun media sosial. Membagikan katalog yang kita pajang di etalase e-commerce.

Kita juga bisa memanfaatkan iklan berbayar dari FB Ads dengan biaya mulai dari 10.000 saja.

Toh, menilik cara kerja sistem dropship membuat kita hanya perlu fokus untuk mencari pelanggan saja. Urusan pengiriman produk bisa langsung kita serahkan pada supplier.

Namun, saat kita sudah memutuskan untuk membangun website toko online, maka kita butuh strategi digital marketing yang lain.

Misalnya teknik SEO yang memungkinkan website toko mudah ditemukan di mesin penelusuran.

Kita bisa menggunakan jasa SEO specialist atau merekrut staf yang ahli di bidang SEO. Kisaran biayanya bisa beragam, seperti:

  • Jasa SEO mulai dari 2.500.000/bulan
  • Gaji SEO specialist mulai dari 5.000.000/bulan.

Tinggi ya biayanya! Itu sih baru harga basicnya. Cuma memang sesuai dengan hasil yang akan kita dapatkan.

Pertimbangannya adalah bila website kita muncul di mesin penelusuran teratas, maka potensi kunjungan pun akan semakin besar. Demikian pula halnya dengan potensi penjualan.

3. Biaya Operasional Lain

Layanan Pelanggan Bisnis Dropship

Rincian modal bisnis dropship berikutnya adalah biaya operasional lainnya, meliputi ongkos kirim, layanan pelanggan dan pelatihan.

Kalau perihal ongkos kirim, mungkin bisa langsung kita bebankan pada customer. Sementara biaya untuk layanan pelanggan dan pelatihan staf lain perlu kita persiapkan dengan baik.

Adapun rincian biaya operasional bagi para dropshipper, antara lain:

  • Pengelolaan pesanan, bisa melalui aplikasi atau rekrut pekerja di bidang customer service. Biayanya variatif mulai dari 100.000/bulan.
  • Layanan pelanggan yang melayani keluhan, pertanyaan seputar produk dan lain-lain. Kita bisa memanfaatkan kecerdasan buatan atau merekrut pekerja. Biayanya variatif.

Oh ya! Kadang kala, beberapa supplier mengharuskan kita untuk membayar biaya administrasi untuk mendapat harga dropship.

Yuk Mulai Bisnis Dropship!

Kalau melihat rincian bisnis dropship secara detail, maka perhitungan modal awalnya memang cukup tinggi. Tapi, hal ini tidak perlu menjadi beban untuk memulai bisnis ya!

Apalagi membuat kita menjadi enggan berbisnis dengan alasan belum cukup modalnya. Mengapa? Karena kita bisa memulai bisnis dropship secara sederhana dengan memanfaatkan sosial media dan e-commerce saja.

Kita hanya perlu fokus sama mencari supplier yang bisa kita ajak kerja sama dengan baik. Bagaimana caranya?

Yuk mulai bisnis dropship dari cari tahu cara mencari supplier dropship yang tepat melalui artikel kami selanjutnya.

8 pemikiran pada “Rincian Modal Bisnis Dropship untuk Pemula”

  1. Ternyata seorang dropshipper juga perlu menyiapkan modal ya walau tak sebanyak modal bisnis lainnya…menarik ulasannya..jadi mau tau lebih detil termasuk cara mencari supplier dropship

    Balas
  2. Daripada menjadi re-seller dengan kewajiban membeli produk dengan harga khusus, dropship (jauh) lebih meringankan. Apalagi jika sudah ada sarana promosi lewat media sosial dan benar-benar dimanfaatkan untuk berdagang (tidak dicampur adukkan dengan postingan pribadi). Untuk ilmu mungkin bisa lebih dulu belajar on-line. Ambil kelas-kelas gratis yang kayaknya sudah lumayan banyak. Yang penting niat kuat, konsistensi, dan gigih karena gak ada keberhasilan tanpa usaha yang mengiringi.

    Balas
  3. setuju banget
    Pernah jadi dropshipper melalui media sosial, saya nyesel gak bangun toko online karena pastinya lebih dipercaya

    selebihnya adalah tekun dan cepat menjawab sebagai bentuk profesional, walau banyak yang sekadar nanya-nanya dan gak jadi beli

    Balas
  4. Salah satu jenis bisnis yang bisa dicoba buat jaman sekarang. Apalagi bisa memanfaatkan pula yang jago SEO sebagai SDA nya, jadinya bisnis bisa lebih berkembang

    Balas
  5. Bisnis dropship ini menarik sebagai salah satu opsi penghasilan tambahan yang minim modal. Langkah-langkahnya gimana ya? Gimana menemukan toko yang mau jadi supplier kita?

    Kalau belum jadi dropshipper besar, rasanya belum butuh website dan CS ya. Akun medsos sama toko online gratisan aja.

    Balas
  6. Aku dulu pernah menjalani sistem bisnis dropship ini.
    Seru sih.. tapi modal aku tetep kudu punya barangnya yaa.. Minimal, aku punya konten mengenai barang yang aku jual dan terbukti aku nyaman. Jadi experience merasakan sendiri ini buat aku penting banget.
    Etapi kalau produknya seperti buku, bisa hanya dengan baca blurb-nya aja sii..
    Hanya memang jadi kurang detail yaah..

    Balas
  7. Jadi kalau ada yang bilang, bisa memulai usaha/bisnis tanpa modal itu bohong besar ya mbak.
    Nyatanya walau dropshipper itu nggak perlu stok barang, tak menangani pengiriman, tetep butuh modal untuk menunjang promosi

    Balas

Tinggalkan komentar