Ingin berjualan tapi nggak punya ide mau membuat produk atau layanan apa? Mending jadi reseller dulu saja! Tapi, gimana cara kerja reseller ya?
Kita sudah ketahui bersama bahwa reseller adalah sebuah model bisnis di mana seseorang atau perusahaan membeli produk atau layanan kepada supplier dengan harga grosir untuk menjualnya kembali pada konsumen.
Pertanyaan selanjutnya adalah kalau kita menjadi seorang reseller, apakah kita mendapatkan gaji?
Apakah Reseller Digaji?

Pada sistem reseller, umumnya penghasilan bukan berasal dari gaji tetap seperti seorang karyawan di sebuah perusahaan. Namun, penghasilan reseller berasal dari keuntungan antara selisih harga beli dan harga jual.
Sehingga, penghasilannya sangat tergantung dari volume penjualan dan ketetapan margin produk.
Ada beberapa poin penting mengenai sumber penghasilan reseller, di antaranya:
- Keuntungan berbasis komisi bila supplier menawarkan komisi atas penjualan produk. Biasanya sudah ada ketetapan mengenai harga jual produk kepada pembeli atau konsumen. Besaran komisi tergantung kesepakatan antara kita dan supplier.
- Margin keuntungan di mana kita bebas menentukan harga jual produk.
- Besarnya penghasilan reseller bisa bervariasi tergantung performa penjualan dan ketetapan margin yang kita buat.
- Biaya operasional juga perlu kita pertimbangkan dalam perhitungan keuntungan, seperti biaya pemasaran, pengiriman dan biaya lain-lain yang relevan.
Cara Kerja Reseller
Meskipun nggak mendapatkan gaji, reseller tetap bisa mendapat penghasilan yang tinggi lho. Selama performa penjualan kita bagus. Karena semakin tinggi volume penjualan, maka margin atau keuntungan kita juga akan semakin banyak.
Oleh karena itu, reseller bisa menjadi salah satu ide bisnis online yang menguntungkan bagi pemula. Jadi, gimana cara kerja sistem reseller?
1. Mendaftar dan Membeli Produk dari Supplier
Beberapa brand mengharuskan kita untuk mendaftar dulu sebagai syarat menjadi reseller untuk produk atau layanannya. Ada yang nggak menetapkan biaya pendaftaran atau gratis dan nggak sedikit yang harus membayar biaya pendaftaran untuk mendapatkan harga reseller.
Namun, kita tetap harus punya stok produk. Umumnya, brand yang menetapkan biaya pendaftaran untuk menjadi agen sudah nggak memberlakukan adanya minimal order.
Intinya, kita harus membeli produk kepada supplier terlebih dahulu untuk menjadi stok produk yang akan kita jual kembali pada konsumen.
2. Menetapkan Harga Penjualan Produk
Bila supplier menawarkan komisi penjualan biasanya sudah ada ketetapan soal harga jual. Kita nggak bisa menetapkan harga jual sendiri.
Namun, bila supplier nggak menawarkan komisi penjualan, maka kita bebas menentukan berapa margin yang ingin kita peroleh.
Jangan lupa untuk mempertimbangkan biaya operasional lainnya saat menentukan harga jual! Meskipun kadang kala biaya ongkos kirim menjadi tanggungan konsumen. Bukan berarti kita nggak punya biaya operasional lainnya.
Penetapan harga produk ini juga menjadi salah satu perbedaan seller dan reseller.
3. Promosi dan Menjual Produk
Reseller bertanggung jawab untuk mempromosikan atau memasarkan dan menjual produk atau layanan kepada konsumen. Kita bisa memanfaatkan marketplace atau sosial media sebagai media promosi.
Sebagai bisnis online, maka kita perlu mempertimbangkan untuk mendalami kembali soal digital marketing. Agar nilai penjualan kita semakin tinggi dan kita pun mendapatkan keuntungan yang tinggi pula.
Salah satu hal yang harus kita perhatikan adalah soal target market dari produk kita. Contoh reseller kosmetik atau skincare. Kita perlu menarget orang-orang yang punya ketertarikan terhadap kecantikan.
Hal ini bisa meningkatkan potensi keuntungan yang akan kita peroleh.
4. Menjawab Pertanyaan dari Konsumen
Selepas promosi bukan berarti tugas kita sudah selesai dan hanya tinggal menunggu pembeli atau konsumen datang ya!
Beberapa konsumen mungkin akan bertanya-tanya seputar produk terlebih dahulu. Sehingga, kita harus sudah memahami benar semua hal yang berkaitan dengan produk yang sedang kita promosikan.
Pada saat ada pembeli yang deal dengan kita, maka pastikan untuk menerima pembayarannya terlebih dahulu.
5. Mengirimkan Produk ke Konsumen

Begitu pembelian sudah kita konfirmasi, selanjutnya adalah proses pengiriman barang atau layanan ke konsumen.
Pastikan kita sudah bekerja sama dengan agen pengiriman paket! Sehingga, mereka bisa langsung menjemput paket dan mengirimkannya ke konsumen dengan aman.
6. Perhitungan Keuntungan Reseller
Terakhir adalah menghitung keuntungan reseller atas penjualan produknya. Keuntungan bisa kita hitung dari selisih harga jual dan harga beli. Selain itu, penghasilan reseller bisa berasal dari komisi penjualan.
Meski begitu, kadang kala, ada konsumen yang merasa kurang puas sama produk kita. Mereka bisa saja mengembalikan produk. Terlebih saat sudah ada perjanjian soal itu.
Sehingga, kita juga perlu mengurangi potensi laba dengan biaya operasional, termasuk potensi adanya pengembalian produk atau layanan dari konsumen.
Mudah ‘kan Cara Kerja Reseller!
Saat mau jadi reseller, kita harus ingat bahwa kita nggak akan mendapatkan gaji. Sumber penghasilan reseller berasal dari komisi atau keuntungan dari penjualan.
Meski begitu, kita tetap punya kesempatan untuk mendapat penghasilan tambahan. Asal performa penjualan kita baik.
Sebenarnya, cara kerja reseller pun mudah, yaitu membeli produk untuk stok, menetapkan harga penjualan, promosi dan menjual produk, lalu mengirimkannya pada konsumen. Terakhir kita bisa menghitung keuntungan dari penjualan.
Gimana? Tertarik untuk menjual kembali produk yang sudah kita beli? Yuk cari tahu dulu keuntungan reseller dalam bisnis online!