Rahasia Menyiapkan Dana Pendidikan Adik Tanpa Mengorbankan Kebutuhan Diri Sendiri

menyiapkan dana pendidikan adik bagi sandwich generation

Mengakui bahwa diriku adalah sandwich generation adalah awal yang baik. Berada di tengah dua generasi, kudu mendukung kebutuhan finansial orang tua, menyiapkan dana pendidikan adik sekaligus memenuhi kebutuhanku sendiri.

Mau tahu apa saja tantangan menjadi diriku?

Adik bungsuku sudah SMA. Sebentar lagi, dia akan melangkah ke Perguruan Tinggi. Aku akan terbentur sama tingginya biaya pendidikan.

Kalau tidak menyiapkannya dari sekarang, aku pasti akan kelabakan. Yuk, temani aku mengatur strategi dalam usaha menyiapkan dana untuk pendidikan adik bungsuku tanpa mengorbankan kebutuhanku sendiri!

Tantangan dalam Menyiapkan Dana Pendidikan

Apa kalian Mau Tahu Apa sebab atau faktor yang memengaruhi tingginya biaya pendidikan?

Pertama adanya inflasi biaya pendidikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa kenaikan biaya perguruan tinggi pada bulan Agustus 2024 mengalami inflasi sebesar 0,46%.

Faktor kedua adalah biaya tambahan. Saat kuliah, adikku tidak hanya akan membayar UKT atau uang semester saja. Dia butuh biaya tambahan, seperti laptop dan lain-lain.

Belum lagi kalau kuliahnya di luar kota. Masih ketambahan biaya hidup, seperti sewa kost dan makan sehari-hari.

Aku, sebagai mbaknya, harus strong menghadapi tekanan ini. Karena dampaknya bukan hanya pada finansial lho. Tapi emosional mbak juga kena.

Tahu apa penyebab-nya? Aku yang merasa bertanggung jawab sama pendidikan adik sudah pasti harus membayar uang kuliahnya tepat waktu nanti.

Tapi, di saat yang bersamaan, aku juga perlu menjaga tabunganku agar cukup untuk keperluan pribadiku, termasuk investasi masa depan atau dana darurat.

Tanpa perencanaan keuangan yang matang, situasi ini bakal mengundang stres yang berkepanjangan dah.

Strategi Keuangan untuk Menyiapkan Dana Pendidikan Adik

Biar tidak stres, aku jelas butuh strategi keuangan untuk menyiapkan dana pendidikan adik sekaligus memenuhi semua kebutuhanku. Tidak ada yang merasa terabaikan, baik diri sendiri dan keluarga.

Mau Tahu Apa saja strategi keuangan yang bisa membantu kita sebagai sandwich generation?

1. Tetapkan Prioritas Finansial

menetapkan prioritas finansial
Sumber image dari Bing Image Creator

Di tengah banyaknya kebutuhan finansial yang ada dalam keluarga. Kita bisa mulai dengan mengidentifikasi kebutuhan yang paling mendesak untuk kita penuhi, seperti kebutuhan pokok, keinginan dan investasi atau dana pendidikan.

Lalu, tentukan berapa alokasi anggaran untuk masing-masing kebutuhan secara proporsional!

Kita bisa kok menggunakan sistem anggaran dengan metode 50/30/20. Maksudnya adalah 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan dan 20% untuk investasi dan tabungan.

2. Bangun Tabungan Pendidikan

Berikutnya, kita mulai menyisihkan dana khusus pendidikan adik sejak dini. Aku pun sudah memulainya. Biar saat nanti waktunya adikku daftar kuliah, dananya sudah tersedia gitu lho.

Kita bisa menggunakan produk keuangan, seperti tabungan pendidikan yang memberikan bunga tetap atau instrumen investasi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi, seperti reksa dana.

Aku sih menyimpan dana pendidikan adik dalam dua produk keuangan, tabungan pendidikan dan investasi emas online. Sebenarnya, aku juga mau menambahkan instrumen investasi lain, seperti reksa dana.

Biar dananya lebih cepat terkumpul. Tapi, aku tidak ingin mengorbankan kebutuhanku sendiri dong ya.

3. Manfaatkan Beasiswa atau Program Keringanan Biaya

Cari peluang untuk meringankan biaya pendidikan adik! Entah itu beasiswa atau program keringanan biaya yang lain.

Teliti dengan benar lembaga pendidikan yang memberikan kemudahan tersebut, baik beasiswa penuh atau parsial.

Misalnya, program pemerintah ada Program Indonesia Pintar (PIP) atau Kartu Indonesia Pintar (KIP). Sementara CSR perusahaan ternama yang menyediakan beasiswa atau bantuan pendidikan, antara lain:

  • Beasiswa Bakti BCA 2024 bagi 700 mahasiswa dari 20 perguruan tinggi di Indonesia.
  • Beasiswa SCG Sharing the Dream (link pendaftaran di sumber referensi nomor 3)
  • Program Beasiswa BCA Finance Peduli (informasi selengkapnya di sumber referensi nomor 4)

4. Diversifikasi Pendapatan

Bila penghasilan utama kita tidak mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan dan persiapan dana pendidikan adik, maka kita bisa pertimbangkan untuk menambah sumber pendapatan.

Ada beberapa pilihannya, seperti pekerjaan sampingan, bangun usaha kecil atau investasi ringan, kayak emas atau saham dengan risiko rendah.

Dengan begini, ketergantungan kita pada satu sumber penghasilan akan berkurang. Saat bertemu dengan kemungkinan terburuk kehilangan sumber penghasilan utama, kita tidak kelabakan memenuhi kebutuhan dan menyiapkan dana untuk sekolah adik.

Menjaga Keseimbangan antara Tanggung Jawab dan Diri Sendiri

menyeimbangkan tanggung jawab dan kebutuhan diri sendiri
Sumber Gambar dari Bing Image Creator

Mengambil tanggung jawab sebagai sandwich generation dalam keluarga bukanlah sebuah masalah. Tapi, kita tidak boleh mengesampingkan apalagi mengabaikan kebutuhan pribadi.

Mau Tahu Apa saja langkah yang bisa kita lakukan untuk menjaga keseimbangan antara tanggung jawab pada keluarga dan diri sendiri? Ini dia yang perlu kita lakukan, yaitu:

  1. Alokasikan dana untuk diri sendiri, termasuk untuk tujuan jangka panjang, seperti pensiun atau membeli aset.
  2. Manfaatkan asuransi pendidikan untuk membantu kita dalam merencanakan biaya pendidikan tanpa mengorbankan alokasi anggaran untuk kebutuhan lain. Selain itu, asuransi pendidikan bisa memberikan keamanan dari potensi risiko finansial di masa depan lho.
  3. Jangan abaikan kesehatan mental kita! Kelola stres dengan baik dengan mencari cara untuk meringankan tekanan, contohnya berbagi beban dengan anggota keluarga yang lain atau berkonsultasi dengan ahli keuangan.

Pendekatan Seimbang untuk Masa Depan yang Stabil

Menjadi bagian dari sandwich generation memang penuh dengan tantangan. Tapi, asal kita punya perencanaan keuangan yang tepat, kita bisa kok menyiapkan dana pendidikan adik tanpa harus mengorbankan kebutuhan diri sendiri.

Kita bisa menyusun strategi keuangan untuk persiapan dana pendidikan adik, di antaranya:

  • Menetapkan prioritas keuangan.
  • Bangun tabungan atau investasi untuk biaya pendidikan adik.
  • Cari penghasilan tambahan.
  • Manfaatkan beasiswa atau program keringanan biaya pendidikan dari perusahaan dalam bentuk CSR.

Meski begitu, kita harus tetap ingat bahwa menjaga keseimbangan finansial adalah kunci untuk memastikan masa depan yang lebih stabil bagi kita dan keluarga.

Gimana? Apa kalian Mau Tahu Apa saja instrumen investasi yang terbaik untuk menyiapkan dana pendidikan? Cari tahu dengan klik kategori investasi ya!

Sumber Referensi:

  1. https://money.kompas.com/read/2024/09/02/191200426/kenaikan-biaya-sekolah-dan-ukt-bikin-pendidikan-jadi-penyumbang-inflasi-utama
  2. https://keuangan.kontan.co.id/news/bca-sebut-dana-csr-di-sektor-pendidikan-paling-mendominasi-selama-semester-i-2024
  3. https://www.scg.com/id/sharingthedream/
  4. https://bcafinance.co.id/tentang-kami/csr/beasiswa

By Yuni

Seorang blogger yang suka membaca dan menulis. Lebih suka menulis tentang gaya hidup dan belajar tentang mengelola keuangan dan membagikan apa yang sudah dipelajari dalam tulisan

12 thoughts on “Rahasia Menyiapkan Dana Pendidikan Adik Tanpa Mengorbankan Kebutuhan Diri Sendiri”
  1. Emang berat banget asli kalo berada di posisi generasi sandwich. Apalagi kalo penghasilan pas-pasan. Bakalan bingung untuk mengatur keuangan pribadi. Mau menabung pun sulit. Jadi, memang harus menerapkan strategi keuangan yang tepat dan cerdas. Very nice post 👍👍

  2. nah ini, penting banget untuk menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini.
    selain itu bisa juga dengan memanfaatkan beasiswa atau program keringanan biaya yang lain, meski kadang ribet ngurusnya, tapi bisa sedikit menghemat biaya pendidikan.

  3. Jadi ingat pernah di posisi harus ngebantu pendidikan adik saat ayah sakit yang lumayan lama menahun. Memang berat jadi generasi sandwich itu, tapi kepuasannya saat kita melihat adik sukses bahkan melebihi kita itu bersyukurnya alhamdulillah banget

  4. Sebagai generasi sandwich, pastinya soal biaya kuliah adik menjadi tanggung jawab besar juga. Apalagi kuliah kan tidak sebentar, tapi butuh waktu beberapa tahun. Jadi harus dipersiapkan memang semuanya terutama dana. Dan investasi memang solusinya. Mengandalkan menabung, nanti akan kena inflasi.

  5. Sepakat, menjaga keseimbangan finansial adalah kunci untuk masa depan yang lebih stabil. Karena uang ini menggoda sekali untuk dibelanjakan, kalau tidak diatur dengan baik, kita sendiri yang akan susah di masa mendatang

  6. Semangat ya buat sandwich generation. Semoga dimudahkan terus rezekinya.

    Iyaa. Tabungan pendidikan emang penting banget. Bahkan kalau perlu sejak masih hamil udah disiapkan dana pendidikan anak. Biar nanti pas mau hunting sekolah udah ada uangnya.

  7. Sering sedih kalau dengar generasi sandwich. Btw mungkin bisa milih ikutan program kayak ZPP yang ada proteksinya juga kak, jadi selain kakak bisa dapat uang tabungannya, kakak juga terproteksi.

  8. Memanfaatkan beasiswa memang jadi langkah bagus karena lebih meringankan pengeluaran juva. Apalagi sedang banyak nih beasiswa pendidikan yang bisa diraih

  9. Berat banget ya jadi generasi sandwich. Semoga semua orang yang jadi generasi sandwich ini selalu kuat, sehat, waras, dan rezeki mengalir deras.

  10. Emg ga enak bgt sih jd sandwich. Aku pernah di posisi ini. Dan emg pengelolaan keuangan wajib dilakukan. Apalagi saat itu, penghasilanku msh dikit. Jd emg hrs nyisihin buat kuliahin adik, dan hrs kirim ke org tua.

    Alhamdulillah, adek bs lulus tepat wkt dan ortu bs bahagia di rumah meski dgn kirimanku yg seadanya. Yg penting berkah.

  11. Naah ini yang menurut saya penting yaitu diversifikasi penghasilan. Diversifikasi ini berfungsi agar pemasukan kita bertambah. Di tengah kebutuhan yang semakin meningkat maka diversifikasi penghasilan menjadi penting

  12. Membaca artikel ini, aku jadi inget film Home Sweet Loan.
    Kebutuhan memang terasa ga ada habisnya, apalagi ditambah dengan membiayai adik.
    Dan suamiku pun mengalaminya.

    Sebagai anak tertua dan pas banget momennya sama Papah yang uda pensiun, jadi biaya kuliah adek ditanggung suami. Dan kini, meski uda lulus program sarjana, rencananya akan lanjut kuliah S2 untuk melengkapi keilmuannya.

    Semoga sehat-sehat selalu dan penuh keberkahan rejeki yang diperoleh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *